PROPORSI DAN SKALA
(PROPORTION AND SCALE)
(PROPORTION)
Proporsi adalah salah satu prinsip disain yang digunakan untuk membuat susunan yang menarik secara visual dan esensial untuk menentukan bagian elemen dari obyek. Berikut adalah bagiannya.
1. Ukuran Antroposentrik
Sampai penemuan sistem metrik pada akhir abad kedelapan belas, semua ukuran panjang, permukaan pesawat, timbangan, volume dan waktu berhubungan dengan fungsi manusiawi dan pendukungnya (kekuatan, kepercayaan, konsep, teori, penemuan perdagangan dan lain-lain. Contohnya: konsep pad a kebudayaan Mesir, ukuran panjang adalah hasta, yang merupakan panjang lengan bawah rata-rata, dari siku ke jari tengah. Peraturan kaki Inggris juga berdasarkan satuan bekerja badan - kaki. Panjang kaki ratarata, menjadi jarak di antara anak tangga tangga. Halaman adalah jarak dari pusat badan (ujung hidung yang menunjuk ke depan) sampai ujung lengan dan ibu jari diperpanjang secara lahiriah, dan secara akrab dihubungkan dengan mengukur kain atau tali. dan banyak lagi lainnya.
Inci, kaki dan halaman mungkin pada sistem sekarang dinilai ketinggalan jaman, namun hubungan langsungnya dengan badan manusia dan manusia menghasilkan ukuran visual yang jauh lebih baik daripada meter. Nilai meter sebagai kesatuan panjang, dan kilogram dan liter sebagai satuan berat, merupakan intisari sisterp metrik.
2. Modular
dari hasil penelitian dan analisa.yang telah dilakukan, arsitektur dunia kuno telah menggunakan sistim yang penting sekali kegunaannya, yaitu sistim modular. Terlihat pada teknik kuno menenun dan menjalin, alat tulis pena segi empat, bahan bangunan bata dan lainnya.
Aritmatika sederhana sampai dengan geometri dan menstandarisasi ukuran, telah banyak digunakan orang-orang Mesir kuno. Bata diciptakan di Sumeria di sekitar 3500 S.M. dapat menghasilkan variasi bentuk bangunan. Dibuat dengan ukuran seragam mewujudkan konsep kesatuan dasar mengukur yang disebut 'modul'. Dimensi semua kamar di rumah tradisional Jepang adalah perkalian sehelai tatami (tikar tradisional Jepang), dengan ukuran 3 X 6 kaki, yang merupakan ukuran tidur manusia, dan agar keseluruhan bangunan (ruang) bisa tertutup dengan tatami.
3. Golden Section
Seringkali keseimbangan menjadi menjemukan, atau kesulitan untuk mencapai keseimbangan seringkali sangat mengganggu. Hal tersebut menjadi dasar golden section. Peroporsi dicapai dengan menggunakan garis. Garis dapat ekstrim ataupun tidak (dapat diterima rasio) tergantung pad a posisinya dalam obyek. Sebagian orang berpendapat teori golden section hanya merupakan legend adan pemikirannya sangat spekulatif.
Pythagoras (ilmuwan) percaya bahwa semua hal bisa menunjukkan urutan di alam semesta dengan mengungkap hubungannya antara satu hal dengan hal lainnya sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar. dia percaya bahwa hubungan seperti itu tercipta dengan interval tertentu. Pemikiran Pythagoras menunjukkan seni dan pola memiliki hubungan seksama persepsi intuitif atau rasio matematis.
4. Fibonacci Numbers
Dari abad ketiga belas sampai dengan saat ini, geometri adalah satu-satunya dasar dari konstruksi. Leonardo Fibonacci, seorang saudagar, pelancong dan matematikawan dari Itali, merupakan yang pertama menggunakan sistim desimal sebelum bangsa Romawi, dan dia mengusulkan rentetan nomor, yang mempunyai kemiripan seksama sampai peraturan golden section. Proporsi bentuk dicapai dari masing-masing kesatuan yang terbentuk dengan menambahkan dua nomor terdahulu: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55 dan seterusnya.
SKALA (SCALE)
Skala merupakan perbandingan sesuatu (dalam hal ini adalah obyek utama yang dibahas) dengan sesuatu lainnya, biasanya dihubungkan dengan manusia. Skala biasanya dihubungkan dengan manusia atau lingkungan
1. Terhadap Manusia
2. Terhadap Lingkungan
Menurut DeWitt H. Parker (1946), dalam The Principles of Aesthetics, skala terkait terhadap jenjang atau kepentingan (principle of hierarchy) dalam sebuah desain. Menurut beliau, dalam sebuah komposisi desain akan selalu ada sebuah atau beberapa obyek tertentu yang dominan dan menjadi tema keseluruhan sebuah desain tersebut.
Kesan Skala
Sebagai salah satu prinsip desain, peranan skala dalam sebuah desain adalah untuk dapat membentuk kesan terhadap obyek. Adapun kesan-kesan yang dapat dicapai adalah:
1. Kesan skala Alamiah
Merupakan usaha/upaya untuk membuat sesuatu sesuai dengan ekspresi ukuran yang sesungguhnya. Menggunakan skala yang disesuaikan dengan fungsinya.
2. Kesan Skala Intim
Upaya untuk membuat ekspresi suatu obyek tampak lebih keeil atau menghadirkan kesan akrab.
3.Kesan Skala Heroik
Upaya untuk membuat ekspresi suatu obyek tampak lebih besar atau menghadirkan kesan monumental
4. Kesan Skala Shock
Lebih dari kesan skala heroik. Upaya untuk membuat ekspresi suatu obyek tampak lebih besar lagi dan menghadirkan kesan obyek yang mencekam atau mengagumkan.
0 komentar:
Posting Komentar